Astrid, Warrior Wanita di Arena of Valor!
16.21
Arena of Valor merilis hero baru pada hari jumat kemarin bernama Astrid. Astrid adalah hero dengan role Warrior dengan keahlian Charger. Meskipun hanya tertulis Warrior, Astrid kerap dijadikan Semi-Tank karena pasifnya.
Seperti apakah kehebatan Astrid? Simak berikut ini!

Skill

Saat HP Astrid kurang dari 80%, akan memperoleh Shield yang menyerap 450 HP selama 4 detik. Skill ini memiliki cooldown 20 detik dan akan aktif kembali saat Astrid menerima damage lagi. Saat shield aktif, shield menghasilkan 125 magic damage pada musuh di sekitar. Cooldown skill ini akan dikurangi 3 detik tiap kali Astrid mengenai hero musuh dengan skill ataupun attack normalnya, namun berkurang 1,5 detik jika ia mengenai creep atau creep hutan.

Astrid mengayunkan pedangnya, menimbulkan 160(+102) physical damage pada musuh di sekitar. Jika mengenai hero musuh, attack speed Astrid akan meningkat 20% dengan tambahan 5% tiap mengenai hero lain (hingga 25%) selama 3 detik.

Astrid maju dan menimbulkan 60(+85) physical damage, memperlambat movement speed musuh sebesar 50% selama 1,5 detik, dan mengurangi armor musuh sebesar 30% selama 4 detik. Attack normal berikutnya akan memberikan critical hit dan mengurangi cooldown adrenaline sebesar 1 detik. Efek ini tidak dapat ditumpuk.

Astrid memperkuat diri dan menjadi kebal terhadap damage apapun selama 2 detik. Setelah 1,5 detik, dia mengayunkan pedangnya, menimbulkan 500(+204) physical damage. Tiap HP yang berkurang 2 % akan menghasilkan tambahan damage 1%. Skill ini juga memperlambat movement speed musuh sebesar 50% selama 1m5 detik. Jika HP musuh lebih tinggi dari Astrid, maka skill ini juga akan meng-stun musuh selama 1 detik.
Story
Aku akan menjadi pedangmu dan menebas semak penuh duri untukmu."
Saat Astrid berlutut di hadapan Thane dan mengucap sumpah, umurnya bahkan belum menginjak 18 tahun. Namun, sebagai pemilik pedang melegenda, "Embertrail", dan penerus sah dari Duke of Roses, Astrid bersedia mengenakan jubah yang dibebankan pada dirinya. Dia menaikkan standar Flaming Rose dan berdiri di samping Thane, menunjukkan ikatan yang kuat antara keluarga bangsawan kuno dengan sang raja baru ke muka umum.
Berkat dukungan Astrid, keraguan yang muncul akibat kematian Arduin akhirnya sirna dan semua mulai bercermin atas kegagalan yang ditemui di Arctica. Walaupun ayah dan saudara Astrid gugur di peperangan, dia mengabaikan kabar burung yang keluar dari Kuil. Dukungannya terhadap penahbisan Thane mampu mewujudkan stabilitas yang begitu dibutuhkan di masa-masa genting.
Sebagai balas budi, Thane memberi penghargaan yang tinggi pada keluarga Rose, dan Astrid menjadi bangsawan wanita pertama yang diakui kerajaan. Namun, sebelum dia mampu mengatur daerah kekuasaannya, kekuatan kegelapan kembali dengan Taara sebagai pimpinannya. Arduin dan Mina, yang dikuasai kekuatan kegelapan, pun dapat dijumpai di tengah-tengah petinggi mereka.
Astrid menyadari bahwa pemimpin pasukan yang haus darah itu merupakan salah satu pihak yang bertanggung jawab atas kematian ayah dan saudaranya. Dia sudah tak sabar untuk ikut bertarung dan membalas dendam, namun Thane menghentikannya dengan lembut. Dengan tatapan yang hangat dan penuh kasih, Thane berkata, "Kau sudah cukup berjasa bagiku. Akulah yang akan menyelesaikan semuanya."
"Tuanku, aku rasa kau belum mengerti," jawab Astrid dengan kepala yang tegap, menunjukkan tekad yang bahkan jarang ditunjukkan lelaki seusianya. "Aku telah mengucap ikrarku sebagai seorang kesatria. Tak apa Bangsawan lain menanti di kastil menunggu kabar kemenangan, namun kesatria sejati harus terjun ke medan perang!" Seusai mengucapkan hal itu, dia menanggalkan jubah merahnya, mengangkat Embertrail dan memimpin pasukannya menuju peperangan.
"Tekadku tak akan pernah goyah!"
0 komentar